Beranda » » Keutamaan Shalat Malam dan Anjurannya » Komentar

Keutamaan Shalat Malam dan Anjurannya

Allah SWT telah menjelaskan dalam Al-Qur’an pada banyak ayat dan juga Rasulullah SAW pada banyak hadits tentang besarnya pahala yang diperoleh dari melaksanakan shalat malam. Bahkan, ketahuilah bahwa shalat yang paling baik setelah shalat wajib adalah shalat malam, dan hal ini telah menjadi jima’ (kesepakatan) ulama.


Ayat-ayat tentang keutamaan shalat malam dan anjurannya:


Di dalam banyak ayat, Allah SWT mendorong Nabi-Nya yang mulia untuk melakukan shalat malam. Antara lain adalah:


“Dan pada sebagian malam hari shalat tahajjudlah kamu...”(QS.Al-Isra’:79).


“Dan sebutlah Rabb-mu pada (waktu) pagi dan petang. Dan pada sebagian dari malam maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari.” (QS.Al-Insaan: 25-26).


“Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai shalat.” (QS. Qaaf: 40).


“Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Rabb-mu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Rabb-mu ketika kamu bangun dan berdiri, dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malah hari dan waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajr).” (QS. Ath-Thuur: 48-49).


Allah SWT bahkan memerintahkan kepada beliau apabila telah selesai melakukan shalat wajib agar melakukan shalat malam, hal itu sebagaimana terdapat pada firman Allah SWT:


“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Rabb-mu-lah hendaknya kamu berharap.” (QS. Asy-Syarh/ Alam Nasyrah: 7-8).


Allah SWT pun memuji para hamba-Nya yang shalih yang senantiasa melakukan shalat malam dan bertahajjud, Allah SWT berfirman:


“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (QS. Adz-Dzaariyaat: 17-18).


Ibnu ‘Abbas RA mengatakan, “Tak ada satu pun malam yang terlewatkan oleh mereka melainkan mereka melakukan shalat walaupun hanya beberapa raka’at saja.”


Al-Hasan al-Bashri berkata: “Setiap malam mereka tidak tidur kecuali sangat sedikit sekali.”


Al-Hasan juga berkata: “Mereka melakukan shalat malam dengan lamanya dan penuh semangat hingga tiba waktu memohon ampunan pada waktu sahur.”


Allah SWT berfirman dalam memuji dan menyanjung mereka:


“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo’a kepada Rabb-nya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. As-Sajdah: 16-17).


Ibnu Katsir Ra mengatakan, “Yang dimaksud dengan apa yang mereka lakukan adalah shalat malam dan meninggalkan tidur serta berbaring di atas tempat tidur yang empuk.” Al-‘Allamah Ibnul Qayyim mengatakan “Cobalah renungkan bagaimana Allah membalas shalat malam yang mereka lakukan secara sembunyi dengan balasan yang Ia sembunyikan bagi mereka, yakni yang tidak diketahui oleh semua jiwa. Juga bagaimana Allah membalas rasa gelisah, takut dan gundah gulana mereka di atas tempat tidur saat bangun untuk melakukan shalat malam dengan kesenangan jiwa di dalam Surga.”

Dari Asma’ binti Yazid berkata, Rasulullah SAW bersabda:


“Bila Allah mengumpulkan semua manusia dari yang pertama hingga yang terakhir pada hari Kiamat kelak, maka datang sang penyeru lalu memanggil dengan suara yang terdengar oleh semua makhluk, ‘Hari ini semua yang berkumpul akan tahu siapa yang pantas mendapatkan kemuliaan!’ Kemudian penyeru itu Kembali seraya berkata, ‘Hendaknya orang-orang yang ‘lambungnya jauh dari tempat tidur’ bangkit, lalu mereka bangkit, sedang jumlah mereka sedikit.” (HR. Abu Ya’la)


Di antara ayat-ayat yang memuji orang-orang yang selalu melakukan shalat malam adalah firman Alla:


“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (adzab) akhirat dan mengharapkan rahmat Rabb-Nya?...”(QS.Az-Zumar: 9)


“Mereka itu tidak sama, di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (shalat).” (QS. Ali-‘Imran: 113)


“Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka.” (QS. Al-Furqaan: 64)


“Tanda-tamda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud...” (QS. Al-Fat-h: 29)


“(Yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.” (QS. Ali-‘Imran: 17)



Hadits-hadits tentang keutamaan shalat malam dan anjurannya:


Nabi SAW senantiasa mendorong para Sahabatnya untuk melakukan shalat malam dan membaca al-Qur’an di dalamnya. Hadits-hadits yang mengungkapkan tentang hal ini sangat banyak untuk dapat dihitung.


Abu Hurairah Ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda:


“Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat yang dilakukan di malam hari.” (HR. Muslim)


Ibnu Hajar berkata: “yang menjadi dalil dari masalah ini adalah sabda Nabi SAW: ‘Sebaik-baik hamba adalah ‘Abdullah seandainya ia melakukan shalat pada sebagian malam.’ Kalimat itu mengindikasikan bahwa orang yang melakukan shalat malam adalah orang yang baik”


Ia berkata lagi, “Hadits ini menunjukkan bahwa shalat malam bisa menjauhkan orang dari adzab.”


‘Aisyah berkata: “Rasulullah SAW selalu melakukan shalat malam hingga kedua telapak kakinya pecah-pecah.” (HR. Al-Bukhari)


Abu Hurairah Ra berkata, Rasulullah SAW bersabda:


“Syaitan mengikat di pangkal kepala seseorang darimu saat ia tidur dengan tiga ikatan yang pada masing-masingnya tertulis, ‘Malammu sangat panjang, maka tidurlah!’ Bila ia bangun dan berdzikir kepada Allah, maka satu ikatan lepas, bila ia berwudhu’ satu ikatan lagi lepas dan bila ia shalat satu ikatan lagi lepas. Maka di pagi hari ia dalam keadaan semangat dengan jiwa yang baik. Namun jika ia tidak melakukan hal itu, maka di pagi hari jiwanya kotor dan ia menjadi malas.” (HR. Al-Bukhari)


Ibnu Hajar berkata: “Apa yang terungkap dengan jelas dalam hadits ini adalah, bahwa shalat malam memiliki hikmah untuk kebaikan jiwa walaupun hal itu tidak dibayangkan oleh orang yang melakukannya, dan demikian juga sebaliknya. Inilah yang diisyaratkan Allah dalam firman-Nya:


“Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (waktu khusyu’) dan bacaan di waktu itu lebih terkesan.” (QS. Al-Muzzammil: 6).


Sebagian ulama menarik kesimpulan dari hadits ini bahwa orang yang melakukan shalat malam lalu ia tidur lagi, maka syaitan tidak akan kembali untuk mengikat dengan beberapa ikatan seperti semula.”


Abu Hurairah Ra berkata, Rasulullah SAW bersabda:


Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah (berpuasa pada) bulan Allah yang mulia (Muharram) dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.”


An-Nawawi berkata: “Hadits ini menjadi dalil bagi kesepakatanbahwa shalat sunnah di malam hari adalah lebih baik daripada shalat sunnah di siang hari.


Begitu banyak keutamaan tentang shalat malam yang telah diriwayatkan baik dalam hadits nabi maupun dalam firman Allah SWT.


Sumber: Buku Panduan Lengkap Shalat Tahajjud




Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung! Jangan lupa tinggalkan komentar yang baik dan sopan ya, tetapi maaf tidak menerima komentar anonim (NOT ALLOWED ANONYMOUS COMMENTS), silahkan pilih nama/url (PLEASE SELECT NAME/URL)!

Copyright © 2012 CSAP™ / Original Template by : Urangkurai / Redesign by : Ady Blink