"Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan, tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda"Soe Hok-Gie
SOE HOK-GIE datang dari sebuah rumah Kebun Jeruk untuk menjadi seorang pahlawan. Jiwa 'pemberontak' diwarisi dari ayahnya, seorang peranakan China yang memilih menjadi penulis dan jurnalis. Pada umur 17 tahun, ia sudah pandai menggugat pemerintah yang dianggapnya lalai memenuhi amanat masyarakat. Keberanian jiwanya tak terbendung setelah menyandang status Mahasiswa. Di sinilah Hok-Gie mencetak sejarah menjadi salah satu penggerak perjuangan melawan ketidakadilan. Bahkan, namanya menjadi simbol pergerakan kaum muda dalam menentang kekuasaan yang korup. Dialah sosok yang selalu gelisah melihat realitas kehidupan yang membuatnya menggugat keberadaan diri sendiri dan lingkungannya.
Namun, takdir yang memaksanya mati muda tidak lantas mendiskreditkan peran Hok-Gie dalam sejarah perjuangan bangsa. Justru, hidup yang singkat membantunya menjaga konsistensi perjuangan. Takdir boleh jadi lebih mengasihaninya dibandingkan siapa pun. Takdir tidak pernah mengizinkan Hok-Gie menjilat ludah sendiri dan mengangkangi perjuangan seperti yang kebanyakan dilakukan teman-teman seperjuangannya yang duduk dalam lingkaran kekuasaan.
6 comments
untuk pertama kalinya sy mengetahui soe hok gie.. yaa tepatnya di blog ini...
malahan sy nda pernah dengar ntuh yg namanya soe hok gie
@Ahmad Rizal Samsi Ho,,,ho,, kan udah ada filmya, mungkin udah sobat nonton Film GIE!
Weew,,
Malahan saya baru tahu sama seperti mas Ahmad..!
hohohohoho :3
@Kreativitas-Bersama Ho,,,ho,,, padahal udah lama neh GIE nongol-nongol n jadi pembicaraan! klo postingan nih ane ambil dari buku biografinya!
kalau warna teksnya kuning kurang sreg di liat.
@Fahmi Setiawan Bagusnya kira-kira warna apa ya sob? bingung milih neh!
Posting Komentar