Berdasarkan Multilingual Demographic Dictionary (IUSSP, 1982) definisi demografi adalah sebagai berikut:
Demography is the Scientifiec study of human Population in primarily with the respect to their size, their structure (composition) and their Development (change).
Dalam bahasa Indonesia terjemahannya kurang lebih sebagai berikut: Demografi mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah, struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya).
Philip M. Hauser dan Duddley Duncan (1959) mengusulkan definisi demografi sebagai berikut:
Demography is the study of the size, territorial distribution and composition of Population, changes there in and the components of such changes which maybe identified as natality, territorial movement (Migration), and social mobility (change of states).
Terjemahannya dalam bahasa Indonesia kurang lebih sebagai berikut:
Demografi mempelajari jumlah, persebaran, teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak teritorial (migrasi) dan mobilitas sosial (perubahan status).
Dari kedua definisi di atas dapatlah disimpulkan bahwa demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi: jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah, dan perubahan tersebut disebabkan karena proses demografi, yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan migrasi penduduk.
Struktur penduduk merupakan aspek yang statis, merupakan gambaran atau potret penduduk dari hasil sensus penduduk (cacah jiwa) pada hari sensus pada tahun yang berakhiran dengan angka nol. Data penduduk pada hari sensus penduduk (hari H) ini dijadikan sebagai basis perhitungan penduduk. Sesudah hari sensus struktur penduduk akan berubah. Komponen kependudukan yang dapat mengubah struktur penduduk di atas adalah komponen yang dinamis yang terdiri dari kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk.
Memperhatikan uraian di atas dapatlah dikatakan bahwa demografi mempelajari aspek kependudukan yang statis dan dinamis. Seperti sebuah mata uang koin yang mempunyai dua sisi, aspek kependudukan yang statis menempati sisi yang satu dan aspek yang dinamis menempati sisi yang lain. Kedua komponen di atas saling pengaruh mempengaruhi. Sebagai misal, tingginya tingkat fertilitas di suatu daerah, berpengaruh kepada tingginya persentase penduduk usia muda.
Demografi tidaklah mempelajari penduduk penduduk sebagai individu, tetapi penduduk sebagai suatu kumpulan (agregates atau collection). Jadi yang dimaksud dengan penduduk dalam kajian demografi adalah sekelompok orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah.
Selain itu demografi bersifat analistis matematis, yang berarti analisis demografi didasarkan atas analisis kuantitatif, dan karena sifatnya yang demikian maka demografi sering juga disebut dengan statistik penduduk.
Demografi murni atau dapat juga disebut dengan demografi formal hanya mendeskripsikan atau menganalisis variabel-variabel demografi seperti yang telah dicontohkan diatas, yaitu hubungannya antara naik turunnya tingkat fertilitas dengan struktur demografi di suatu daerah.
Kajian demografi biasanya diampu oleh ahli-ahli ilmu lain terutama ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, ekonomi, dan biologi (Yaukey, 1990). Sehubungan dengan hal tersebut, analisis demografi untuk suatu wilayah sangat tergantung pada metode analisis ilmu yang mengampunya. Namun demikian demografi sebagai ilmu yang mempunyai pula metode tersendiri terutama dalam mengukur maupun maupun membuat estimasi variabel demografi baik untuk masa lampau, sekarang, dan masa mendatang.
Sumber: Ida Bagoes Mantra, Demografi Umum, Hal. 1-3
Posting Komentar