Sepucuk Surat Darimu

Telah sekian lama aku menunggu. Menunggu dan terus menunggu. Menunngu kabar yang kau kirimkan lewat sepucuk surat. Entah kapan suratmu kan datang. Berminggu-minggu Aku menunggu, terus menunggu... Sesekali Ku buka Laptop butut yang ku punya untuk sekedar melepas kerinduan ini pada sepucuk surat yang kau kirim.

Terkadang harapanku untuk menunggu terasa hilang, namun terkadang kerinduan itu menjadi menggebu-gebu. Oh... Kapan surat mu kan tiba? Selalu ku tanyakan dalam benak ini. Tak sabar nya diriku menanti.

Kini Aku merasa lega. Lega sekali rasanya. Berawal ketika diriku kembali dari sholat tarawih dan membaca pesan untuk menjemput kiriman darimu. Kiriman yang selama ini kutungg, sepucuk surat dari mu.

Sepucuk surat yang ku nanti kini telah ku terima. Segala kerinduanku pun terhapus sudah menjadi rasa lega. Sepucuk surat yang kunanti tertulis alamat mu di Mountain View. Mountain View adalah alamat mu. Dan kau, kau adalah Gugel Adsens ku yang selalu kunanti kedatangan surat dari mu.